Asparagus: Komoditas Hijau dari Pelaga

Di tangan para petani Pelaga, asparagus tidak hanya tumbuh baik, tetapi juga memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional.

Gambar Artikel

Pelaga dikenal memiliki udara sejuk dan tanah vulkanik yang subur, kondisi yang sangat ideal untuk pertumbuhan asparagus. Tanaman ini membutuhkan suhu sejuk, curah hujan cukup, serta teknik budidaya yang telaten. Di tangan para petani Pelaga, asparagus tidak hanya tumbuh baik, tetapi juga memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional. Setiap pagi, para petani memanen asparagus muda yang segar dan renyah, sebelum matahari terlalu tinggi. Panen dilakukan dengan hati-hati karena kualitas sangat menentukan nilai jual. Dalam sehari, bisa terkumpul puluhan kilogram asparagus segar yang siap disortir dan dipasarkan.

Pemandangan Air Terjun Nungnung dari dekat

Untuk memastikan kualitas tetap terjaga dari ladang ke pasar, proses food grading dilakukan secara rutin oleh Koperasi Tani Mertanadi, salah satu distributor utama asparagus Pelaga. Di koperasi ini, asparagus disortir berdasarkan ukuran, warna, panjang, dan tingkat kesegaran. Hanya asparagus terbaik yang akan masuk ke kategori grade A dan dipasarkan ke berbagai supermarket besar, hotel, dan restoran.

"Kami menjaga standar ketat agar asparagus dari Pelaga punya reputasi sebagai produk premium," ujar salah satu pengurus koperasi saat memeriksa tumpukan asparagus segar. Proses grading ini bukan hanya meningkatkan nilai jual, tetapi juga membuka akses ke pasar yang lebih luas.

Permintaan akan asparagus Pelaga terus meningkat. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik seperti hotel-hotel di Bali, restoran di kota besar, dan supermarket kelas atas, asparagus dari Pelaga juga mulai menembus pasar ekspor. Salah satu negara tujuan adalah Singapura, yang dikenal sangat selektif terhadap standar mutu sayuran impor. Keberhasilan ekspor ini menjadi bukti bahwa produk pertanian desa tidak kalah kualitasnya dibandingkan produk luar negeri, asalkan dikelola secara profesional dan konsisten dalam menjaga mutu.

Lebih dari sekadar komoditas, asparagus menjadi simbol harapan bagi pertanian berkelanjutan di Desa Pelaga. Dengan sistem tanam yang ramah lingkungan dan nilai ekonomi yang tinggi, tanaman ini membantu meningkatkan pendapatan petani tanpa merusak ekosistem sekitar. Koperasi dan kelompok tani terus mengembangkan pelatihan, mulai dari teknik budidaya organik, pemanfaatan limbah pertanian, hingga pengemasan produk yang sesuai dengan standarisasi. Dengan terus menjaga kualitas dan memperluas pasar, Pelaga siap menempatkan dirinya sebagai sentra asparagus unggulan, tak hanya di Bali, tapi juga di peta pertanian nasional dan internasional.